Kembalilah
Saudaraku……….
Saudaraku
..Tulisan ini kutujukan kepadamu, …… kepadamu yang mengharapkan Ridho Allah dan
kenikmatan yang kekal di sisiNya, serta takut kepada siksa dan azab yang Allah
Ta’ala siapkan untuk orang-orang yang bermaksiat dan kafir.Kepadamu saudaraku,
yang pernah merasakan manisnya keimanan dan nikmatnya berjalan diatas jalan
yang lurus serta indahnya mendekatkan diri kepada Allah.Kepadamu saudaraku,
yang dulu bersemangat dan berpacu menuntut ilmu serta mengajak kepada
kebaikan.Kepadamu saudaraku yang dulu sering kulihat berzikir, membaca dan
menghapalkan Al Qur’an.
Apa yang
terjadi pada dirimu? Kenapa engkau kini mulai menjauh dari teman-temanmu yang
rajin sholat berjama’ah, cinta kepada ilmu agama, gemar mempelajari Al Qur’an
dan Hadits serta membaca buku-buku yang bermanfaat?Kenapa aku melihat
semangatmu memudar, penampilanmu juga berubah ..tidak lagi seperti dulu yang
berusaha mengikuti sunnah-sunnah Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam?ingatkah
engkau, ketika itu engkau berhenti dari tempatmu bekerja, kenapa?!Ketika itu
engkau mengatakan, karena tidak bisa sholat berjama’ah ke mesjid!Karena engkau
takut fitnah syahwat yang slalu menggoda!Karena engkau ingin meninggalkan
nyanyian dan menggantikannya dengan mendengarkan Al Qur’an!Karena engkau ingin
menjaga ‘iffah dirimu!Karena engkau ingin menjaga Dinmu!!
Saudaraku
.. kenapa aku lihat syahwat mulai mengalahkanmu, hasrat pun
membelenggumu..wajahmu tidak pernah lagi kulihat di majelis-majelis ilmu!Apakah
engkau telah menyimpulkan bahwa iltizam dan keistiqomahanmu serta keta’atanmu
kepada Robbmu selama ini sebuah kesalahan, lalu engkau memilih jalan lain;
jalan yang menyimpang, maksiat dan kelalaian – agar engkau bisa sampai ke surga
Firdaus?!Ataukah engkau mengira jalan yang telah engkau tempuh selama ini
terasa terlalu panjang dan berat, lalu engkau tidak sabar dan memilih jalan
orang-orang lalai dan lengah yang diperbudak hawa nafsu mereka, yang keinginan
mereka hanyalah sebatas diri mereka sendiri, tidak peduli kepada Dinullah dan
Dakwah Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam.Ataukah engkau telah melupakan
kematian dan sakarat-nya …Melupakan kuburan dan kegelapannya …Hari kiamat dan
kedahsyatannya …Neraka dan keras azabnya …Semoga Allah melindungimu dari itu
semua.Dan semoga Allah tidak menjadikanmu termasuk orang-orang yang
dikatakanNya,
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), Maka jadilah dia Termasuk orang-orang yang sesat.” (Al A’rof : 175)
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), Maka jadilah dia Termasuk orang-orang yang sesat.” (Al A’rof : 175)
Kuharap dadamu lapang dan maafkan aku karena kerasnya kata-kataku kepadamu. Akan tetapi kecintaanku kepadamu yang kusimpan di dalam dadaku, dan kekhawatiran su-ul khotimah atas dirimu .. hal itulah yang telah membakar hatiku. Setiap kali aku melihat kondisimu yang membuat gembira musuhmu (Syetan beserta pengikutnya) serta membuat sedih teman-teman dan orang-orang yang mencintaimu.Saudaraku, akankah engkau kembali sebelum kematian mendatangi?. Kapankah engkau kembali kepada taman keta’atan dan telaga taubat serta istiqomah yang penuh rahmah dan berkah dari Allah?.“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”.(Ali Imron : 135)
Tumbuhkanlah
harapanmu, bangunlah asamu, sesungguhnya engkau memiliki Robb yang maha luas
ampunanNya, membentangkan TanganNya siang dan malam untuk mengampuni
orang-orang yang berdosa.Akuilah dosamu .. tangisilah kesalahan dan
kelalaianmu. Mintalah kepada Allah, agar Ia tidak menghinakanmu di hari
pembalasan, serta agar Ia memutihkan wajahmu ketika dihitamkan wajah-wajah
pelaku maksiat dan orang-orang kafir.Mulailah lembaran baru yang putih bersama
Allah Ta’ala dengan keta’atan dan taubat nashuhah.“Dan bersabarlah kamu
bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al Kahfi : 28)
Palingkanlah
wajahmu dari teman-teman yang tidak baik, dari orang-orang yang tidak peduli
apakah engkau nanti di syurga atau di neraka. Bahkan lebih dari itu, kelak
mereka di hari kiamat meminta kepada Allah Ta’ala supaya Allah menambahkan azab
yang berlipat untuk teman-teman mereka.
“mereka berkata (lagi): “Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini Maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka”. (Shod : 61)
“mereka berkata (lagi): “Ya Tuhan kami; barang siapa yang menjerumuskan kami ke dalam azab ini Maka tambahkanlah azab kepadanya dengan berlipat ganda di dalam neraka”. (Shod : 61)
Bersihkan
dari dirimu debu-debu dosa dan kelengahan. Bergabunglah dengan kafilah yang
berjalan menuju Allah Ta’ala.Kembalilah saudaraku …...kepada Allah Ta’ala, agar
engkau kembali menjadi telaga kebaikan yang selalu mengalirkan manfaat untuk
yang lainnya.Terakhir saudaraku, kalimat-kalimat ini mungkin keras dan tajam,
akan tetapi ia memancar dari cinta yang tulus, hatiku lebih dahulu
mengatakannya sebelum penaku menorehkannya. Tidak ada yang kuinginkan melainkan
kebaikan untukmu. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan rahmatNya untuk kita …Dan
sampai bertemu di atas jalan kebaikan dengan izin Allah Ta’ala, semoga Allah memahamkanmu
dengan pemahaman Ahlus Sunnah wa Jamaah. Inilah pemahaman yg benar dlm memahami
kalimat tauhid.
Makna
Laa ilaha illallah telah dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dlm
ayat-ayat-Nya dan telah diterangkan pula oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dlm hadits-hadits beliau.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
“Sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dgn sesuatupun.”
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُوْلاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ
“Dan sesungguh Kami
telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat : ‘Sembahlah Allah dan jauhilah
Thaghut itu’.”
وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
“Padahal mereka tdk
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dgn memurnikan ketaatan kepada-Nya dlm
agama dgn lurus.”
Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenaan dgn kekasih-Nya Ibrahim ‘alaihissalam:
Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenaan dgn kekasih-Nya Ibrahim ‘alaihissalam:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيْمُ لأَبِيْهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُوْنَ. إِلاَّ الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِيْنِ
“Dan ingatlah ketika
Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya: ‘Sesungguh aku tdk bertanggung jawab
terhadap apa yg kamu sembah tetapi Dzat Yang menjadikanku; krn sesungguh Dia
akan memberi hidayah kepadaku’.”
Makna Laa ilaha illallah pun bisa dipahami dari ayat:
Makna Laa ilaha illallah pun bisa dipahami dari ayat:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ
“Dan Aku tdk
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُوْلُوا لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ -وَفِي رِوَايَةٍ: إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللهَ-
“Aku diperintah utk
memerangi manusia hingga mereka mengucapkan Laa ilaha illallah.” dlm riwayat
lain: “Sampai mereka mengesakan Allah.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa makna Laa ilaha illallah adl mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dlm seluruh peribadahan. Makna Laa ilaha illallah adl tdk ada yg disembah secara haq kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yaitu dgn mengikhlaskan atau memurnikan peribadahan hanya utk Allah Subhanahu wa Ta’ala semata termasuk di dlm tahkim asy-syari’ah .
Dengan ini dipahami bahwa kalimat tersebut mengandung pengertian menafikan segala bentuk Ilah menafikan segala bentuk kesyirikan dan menetapkan bahwa peribadahan itu hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala semata tdk ada sekutu bagi-Nya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa makna Laa ilaha illallah adl mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dlm seluruh peribadahan. Makna Laa ilaha illallah adl tdk ada yg disembah secara haq kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yaitu dgn mengikhlaskan atau memurnikan peribadahan hanya utk Allah Subhanahu wa Ta’ala semata termasuk di dlm tahkim asy-syari’ah .
Dengan ini dipahami bahwa kalimat tersebut mengandung pengertian menafikan segala bentuk Ilah menafikan segala bentuk kesyirikan dan menetapkan bahwa peribadahan itu hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala semata tdk ada sekutu bagi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar